PDM Kota Kediri - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Kediri
.: Home > Berita > Perjalanan Mencari Hidayah Allah (Kisah Seorang Mantan Pedanda - Bagian 2 Tamat)

Homepage

Perjalanan Mencari Hidayah Allah (Kisah Seorang Mantan Pedanda - Bagian 2 Tamat)

Selasa, 18-10-2011
Dibaca: 9104

 

Untuk membaca kisah sebelumnya, silakan klik di sini.

 

Akibat mendapat tekanan yang luar biasa dari pihak keluarga, Julaibib tidak mungkin meneruskan tekad bulatnya untuk pindah agama jika terus berada di Bali. Untuk itu, Julaibib memutuskan untuk hijrah ke Surabaya. Tujuannya adalah mencari ustadz atau kiai yang bersedia menuntunnya melafadzkan dua kalimat syahadat di Masjid Ampel Surabaya sesuai saran seorang temannya. Tapi, kenyataan yang ditemui di Surabaya tidak semulus harapannya.

 

Datang ke Surabaya dengan bekal pas-pasan, Julaibib malah kehilangan dompet saat tertidur di masjid akibat kelelahan setibanya di terminal Bungurasih Sidoarjo. Bingung hendak meneruskan langkah, akhirnya Julaibib memutuskan untuk kembali ke Bali, jalan kaki. Langkahnya ini membawanya ke sebuah masjid di selatan Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. Belakangan diketahuinya bahwa masjid itu adalah Masjid An Nur yang merupakan salah satu amal usaha milik PDM Kabupaten Sidoarjo.

 

Kepada takmir masjid, Julaibib mengutarakan maksudnya untuk mengikrarkan syahadat. Menanggapi permintaan Julaibib, takmir masjid An Nur memberikan pilihan untuk bersyahadat di KUA atau di hadapan jamaah masjid An Nur. Julaibib memilih opsi kedua dengan pertimbangan lebih banyak yang menjadi saksi keislamannya. Sehingga hari itu juga selepas shalat maghrib, Julaibib resmi mengikrarkan diri masuk Islam dan menjadi mualaf.

 

Kepada jamaah Pengajian Ahad Pagi Masjid Husnul Khatimah Kediri, Julaibib menyampaikan bahwa meskipun baru setahun memeluk Islam, beliau berani beradu pemahaman dengan orang yang telah beragama Islam sejak lahir. Hal ini berdasarkan fakta di lapangan bahwa masih banyak orang yang meskipun telah beragama Islam sejak lahir, tetapi tidak memahami sepenuhnya ajaran-ajaran Islam. Contohnya, masih banyak orang Islam yang melakukan ritual-ritual keagamaan Hindu Bali, baik secara sadar atau tidak.

 

Julaibib menjelaskan bahwa dalam Wedha, kitab suci umat Hindu Bali, terdapat banyak upacara-upacara keagamaan, baik yang bersifat persembahan untuk Sang Hyang Widhi dan para dewa, untuk roh leluhur, untuk alam sekitar maupun untuk roh jahat. Ironisnya, upacara-upacara keagamaan Hindu Bali ini banyak diadaptasi ke dalam ritual-ritual agama Islam menjadi acara haul(penghormatan kepada arwah orang suci/ulama yang telah wafat), ritual-ritual menjelang pernikahan (siraman, kembar mayang, injak telur, penjor, dll), ritual-ritual kehamilan hingga kelahiran bayi (tingkeban, sepasaran, tanam ari-ari, potong rambut, turun tanah, dll), ritual larung sesaji dan masih banyak contoh lainnya.

 

Banyak umat Islam yang melakukan ritual-ritual tersebut di atas dengan berbagai macam alasan. Ada yang karena takut akibat kurang baik jika tidak melakukannya (kurang iman kepada Allah), ada yang menganggapnya adat istiadat yang telah dilakukan turun temurun sehingga merasa wajib mengikuti, ada juga yang sekedar ikut-ikutan tanpa mempelajari dasarnya terlebih dulu.

 

Inilah yang menjadi PR bagi umat Islam, yaitu memurnikan ajaran agama Islam dari unsur-unsur ritual agama selain Islam. ”Mana mungkin ibadah kita diterima Allah SWT, sementara kita masih melakukan ritual-ritual yang tidak diajarkan di dalam al Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW?” demikian Julaibib. ”Inilah yang menjadi motivasi saya untuk berdakwah; memberikan penjelasan dan penyadaran kepada umat bahwa ritual-ritual yang mereka lakukan bukanlah adat budaya Jawa, apalagi ajaran Islam, melainkan murni ajaran Hindu Bali.”

 

Pengajian yang berlangsung selama 2 jam ini ditutup dengan sesi tanya jawab untuk memuaskan rasa keingintahuan jamaah yang dengan tekun menyimak penjelasan Julaibib sejak acara dimulai.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website